Cara Memperbaiki Kerusakan Power Amplifier Stereo

Di atas telah diuraikan bagian-bagian dari sebuah sistem stereo yang berupa modul dan masalah yang sering dijumpai. Pada bagian ini kalian akan dijelaskan bagaimana melacak kerusakan pada penguat stereo. Dalam hal ini sebenarnya hanya akan dibahas salah satu penguat dari dua penguat yang identik. Bila terjadi kerusakan, salah satu penguat diantara dua penguat tersebut mengalami kerusakan. Dengan memeriksa terlebih dahulu dan mematikan salah satu penguat, kemudian anda mendengarkan bagian yang satu secara bergantian. Gambar 6.65 menunjukkan blok diagram sebuah penguat stereo yang terdiri dari dua buah penguat depan dan sebuah penguat akhir.

Gambar 6.65: Diagram Blok Sistem Penguat Stereo
Gambar 6.65: Diagram Blok Sistem Penguat Stereo

Penguat depan pertama biasanya terdiri dari sebuah IC1 dan hanya digunakan untuk menguatkan sinyal keluaran phono. Penguat depan kedua biasanya terdiri dari satu IC2 dan satu transistor penggerak (Q1), dan digunakan untuk menguatkan sinyal keluaran dari tuner , tape, VCD/DVD atau masukan lainnya. Saklar pemilih fungsi, kontrol volume dan kontrol tuner biasanya selalu diletakkan sebelum penguat daya. Keluaran yang berbeda, pada tingkat yang berbeda, menghasilkan sinyal audio untuk speaker, headphone. Keluaran kanal pusat, suatu jaringan yang dapat digunakan untuk menghasilkan keluaran untuk speaker ketiga. Pengukuran tingkat sinyal perlu dilakukan untuk mengetahui apakah penguat berfungsi dengan baik.

Gambar 6.66: Grafik Audio Level Untuk Penguat Pada Gambar 6.59
Gambar 6.66: Grafik Audio Level Untuk Penguat Pada Gambar 6.59

Gambar 6.66 menunjukkan diagram tingkat, untuk menunjukkan tingkat sinyal relatif, baik di atas dB atau di bawah dBm dan dalam milivolt. Bila anda menggunakan informasi diagram tingkat untuk diagram blok Gambar 6.62, maka dengan mudah anda dapat menentukan bagian yang mengalami kerusakkan. Misalnya, bila sinyal masukan pada titik 2 adalah 140 mV, maka pada titik 4 seharusnya diperoleh sinyal sebesar 0,8 volt, dengan mengatur kontrol volume pada posisi maksimum bila sinyal yang didapat ternyata kurang dar 0,8 volt, maka ada sesuatu yang tidak beres pada bagian penguat depan. Respon frekuensi, linieritas penguatan, bebas derau serta inteferensi lain juga merupakan parameter penting dalam operasi penguat stereo.

Mengenali Kerusakan Pada Sistem Stereo

Kerusakan pada sistem stereo pada dasarnya dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu: kerusakan mekanik dan kerusakan elektronik. Karena kebanyakan bagian elektronik terdiri dari IC, maka kerusakan atau gangguan sering terjadi pada bagian mekaniknya.

1. Kerusakan mekanik

Mekanisme penggerak pada tape dan tuning adalah bagian mekanik sering mengalami gangguan. Pada tape biasanya digunakan sabuk penggerak karet untuk mentransfer rotasi motor ke transport tape. Karena sabuk penggerak ini mempunyai waktu pakai terbatas, maka seringkali menjadi sumber gangguan. Bila anda merasakan adanya geteran pada motor listrik, tetapi tidak terjadi gerakan pada transport tape, maka kemungkinan besar kerusakan terjadi pada sabuk penggerak. Bila hal ini terjadi, maka anda harus mengganti sabuk penggeraknya dengan yang benar-benar bagus.

Bagian yang tak kalah penting sebagai sumber kerusakan adalah motor itu sendiri. Tidak adanya pelumasan, penyetelan mekanis yang kurang baik, akan menyebab kan tangkai dan penggerak motor menjadi macet. Hal ini dapat anda ketahui pada saat memeriksa kerusakan sabuk penggerak. Dengan memberi sedikit pelumas biasanya masalah ini akan dapat diatasi.

2. Kerusakan elektronik

Karena rangkaian elektronik dalam tuner dan peralatan audio dapat mengalami kerusakan, maka kerusakan sering kali dijumpai pada penguat daya dan bagian catu daya. Pada bagian ini komponen mengalami stres paling berat dan pembangkit cenderung untuk meningkat yang akan mempersingkat waktu pakai kapasitor dan semikonduktor. Kebanyakan penguat daya menggunakan push-pull. Bila salah satu dari rangkaian push-pull tersebut mengalami kerusakan, maka akan menyebabkan distorsi pada keluaran audio dan ini akan dapat segera dikenali oleh pendengaran. Transistor audio yang merupakan bagian dari penguat daya dapat diperiksa dengan menggunakan ohm meter untuk mengetahui apa kah transistor hubung singkat atau terbuka (Baca bab 4). Bila anda harus mengganti transistor ini dengan yang baru, pastikan bahwa komponen penggantinya sudah tepat, dan pasangkanlah pada tempat yang benar dengan cara yang benar pula.

Transformer audio sering juga mengalami kerusakan. Koil speaker dapat putus, disebabkan oleh adanya hentakan arus. Akan tetapi, kerusakan dalam speaker seringkali merupakan kerusakan mekanik murni. Mekanik koil suara dapat melengkung dan hal ini menyebabkan, gesekan disekitar permukaannya. Kerusakan speaker (kerucut speaker patah, sambungan lepas dan lain-lain) dapat juga terjadi.

3. Kerusakan Akustik

Orang sering mengabaikan kerusakan ini. Mereka mengira, jika rangkaian audionya bekerja dengan baik, pengeras suara baik, dan jika sinyal dari sumber baik, maka akan dapat diperoleh suara yang bagus. Padahal kenyataanya, situasi akustik pada tempat tertentu adalah jauh dari ideal. Peralatan hi-fi yang sama akan menghasilkan suara yang berbeda jika digunakan pada lingkungan yang berbeda.

Hiasan dinding, karpet lantai, ukuran ruangan, letak pintu dan jendela akan mempengaruhi kwalitas suara yang sebenarnya. Gambar 6.66 akan dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang masalah akustik.

Gambar 6.66: Gambaran Tentang Masalah Akustik
Gambar 6.66: Gambaran Tentang Masalah Akustik

Pemasangan yang sesuai speaker kanan dan kiri akan dapat memproduksi suara yang terdengar sempurna, bila pendengar duduk pada titik B. Anggap jendela terpasang pada setengah bagian dinding dibelakang pendengar, hiasan dinding menutupi setengah dinding sisanya. Bila pendengar pindah pada titik A, dia akan tetap dapat mendengar secara langsung, baik dari kiri maupun kanan, tetapi refleksi terkuat akan diperoleh dari permukaan jendela. Refleksi ini sangat tergantung pada dimensi ruangan, mungkin interferensi yang serius akan terjadi terhadap suara yang langsung diterima. Bila pendengar pindah ketitik C, hiasan dinding akan menyerap suara dan akan mencegah refleksi, mungkin dia akan mendapatkan suara yang jauh lebih baik dibanding di A.

Pada ruangan yang sangat luas terdapat titik mati, yaitu volume sangat rendah, karena terjadi pemusnahan suara refleksi dan yang diterima langsung. Di samping itu, terjadi pula titik keras, yaitu suara yang diterima terasa sangat tajam. Oleh karena itu, pastikan dulu lingkungan yang sangat baik untuk pemasangan peralatan audio anda, agar diperoleh kwalitas suara yang sempurna.

Jadi sangat komplek untuk mencari kerusakan suatu sistem stereo, maka diperlukan ketrampilan khusus untuk itu.

Identifikasi Kerusakan Pada Modular Sistem Stereo

Sebelum anda menghidupkan sistem, perhatian beberapa pertanyaan berikut ini:

  • Bagaimana unit tersebut bekerja? (jangan tanyakan apa yang rusak, tetapi apa gejalanya). Bagaimana suara yang terdengar?
  • Kapan gejala tersebut muncul? Tak tentu atau sepanjang waktu?
  • Dari setiap sumber (AM,FM, phono dst). Pada semua volume? Apakah ada peralatan rumah tangga yang sangat kuat pada saat itu?
  • Apakah gejala tersebut timbul secara perlahan-lahan atau tibatiba?
  • Apakah gejala tersebut berubah dengan bertambah panasnya alat?
  • Apakah pemakai telah memindahkan sesuatu, atau mengubah / menambahkan komponen pada sistem?
  • Adakah suara aneh / asing atau tercium bau tertentu ? Apakah panel lampu menyala atau redup?

Bila anda mendengar gejala, untuk mengidentifikasi apakah penguat daya yang rusak ( tidak ada suara, terjadi distorsi, ada suara gemerisik, unit lampu padam atau berkedip), maka jangan hidupkan sistem. Gejala ini juga muncul bila terjadi kerusakan pada bagian catu daya.

Masalah tersebut akan dapat menyebabkan bencana, misalnya berasap, timbul percikan bunga api dan rusak. Bila gejala tersebut muncul setiap kali alat dihidupkan, hal itu menunjukan adanya lonjakan daya yang menyebabkan alat rusak. Carilah masalahnya pada:

  • Sambungan disekitar catu daya,
  • Saklar daya
  • Pengolah daya
  • Periksalah kapasitor besar pada catu daya
  • Periksalah pengawatan pada saklar daya.

1. Pemeriksaan Sistem

Bila anda yakin bahwa tidak akan terjadi kerusakan pada catu, maka hidupkan sistem, dan kemudian amati gejalanya. Ingatlah langkah berikut untuk menentukan kerusakan modul.

  • Lakukan pemeriksaan hum, dengan melepas berbagai blok dari sistem. Bila perlu, lepaskan saklar, matikan semuanya, dan lepas semua kabel.
  • Bila masalah tampak pada beberapa tempat, periksalah sistem prosesor yang digunakan pada semua mode operasi. Kemudian periksa berurutan hingga pada bagian yang terakhir ( pengeras suara)
  • Ingat kabel dan penghubung juga dapat menimbulkan derau, atau suara gemerisik.
  • Adakah sambungan yang kurang baik (goyang misalnya)?
  • Bila modul tersebut baru, yang perlu dicurigai adalah sambungannya. Apakah setiap modul telah dihubungkan dengan benar?

2. Pemeriksaan modul

Mulailah pemeriksaan modul secara visual 

  • Tanda panas
  • Area yang bersih, sementara bagian lain kotor penuh debu. Ini menandakan seseorang baru saja memperbaiki sesuatu disekitar area tesebut.
  • Komponen yang salah tempat karena sebelumnya seseorang telah memperbaiki atau memodifikasi rangkaian.
  • Foil yang telah rusak karena panas.
  • Komponen yang tidak fit ( berbeda ukuran, umur, pabrik dan lain-lain)
  • Periksa bagian lain (PCB, plug yang sudah korosi, kabel yang menunjukkan kerusakan akibat panas dan lain-lain).

Jenis Kerusakan dan Gejala Rangkaian Penguat

Di bawah ini diberikan tabel jenis kerusakan dan gejala yang terjadi bila kerusakan dialami oleh rangkaian penguat, baik itu penguat awal maupun penguat daya.

Tabel 6.3: Kerusakan Pada Penguat Sinyal Kecil (Penguat awal)

| Jenis Kerusakan                                                          | Gejala                                                                                                                             |
|--------------------------------------------------------------------------|------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|
| Komponen bias rusak, rangkaian terbuka atau harga resistor terlalu besar | Titik kerja bergeser menuju titik mati transistor cenderung mati, gejalanya terjadi distorsi besar, atau bahkan tidak ada keluaran |
| Kapasitor kopling atau decopling hubung singkat                          | (gejala sama dengan diatas)                                                                                                        |
| Kapasitor kopling terbuka                                                | Bias DC normal: tidak ada keluaran, karena sinyal dari tingkat yang satu tidak dapat diteruskan ke tingkat berikutnya.             |
| Kapasitor decopling terbuka                                              | Terjadi umpan balik negatif seri, sehingga penguatan menjadi lebih rendah.                                                         |
| Saluran daya kapasitor decopling terbuka                                 | Menaikkan derau pada frekuensi 100Hz, pada keluaran penguat. Masukan penguat depan normal.                                         |
| Saluran rangkain umpan balik terbuka                                     | Penguatan menjadi tidak stabil dan kemungkinan dapat terjadi osilasi.                                                              |
| Nilai kapasitor kopling dan decopling berkurang                          | Respon frekuensi rendah sangat kurang; lebar pita berkurang                                                                        |

Tabel 6.4: Kerusakan Pada Penguat Daya

| Jenis kerusakan                                             | Gejala                                                                                                            |
|-------------------------------------------------------------|-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------|
| Resistor bias dari rangkaian terbuka atau nilainya membesar | Pada penguat kelas B akan memperbesar distorsi crossover.                                                         |
| Kapasitor keluaran hubung singkat                           | Sekering putus atau transistor menjadi panas. Lakukan pengukuran resistansi untuk mengetahui komponen yang rusak. |
| Potensiometer bias di set pada harga yang kurang tepat      | Kenaikan distorsi crossover. Transistor Daya menjadi panas.                                                       |

Post a Comment

Previous Next

نموذج الاتصال