Pengertian Metode Grafik

Langkah-langkah penggunaan metode grafik:

  1. Menentukan fungsi tujuan dan memformulasikannya dalam bentuk matematis.
  2. Mengidentifikasi batasan-batasan yang berlaku dan memformulasikannya dalam bentuk matematis.
  3. Menggambarkan masing-masing garis fungsi batasan dalam satu sistem sumbu x dan y.
  4. Mencari titik yang paling menguntungkan (optimal) dihubungkan dengan fungsi tujuan.


Mengenal Metode Grafik

Contoh Masalah Linear Programming

Sebuah perusahaan industri mempunyai berturut-turut 260kg, 380kg, dan 200kg bahan yaitu kayu, plastik, dan baja. Perusahaan tersebut akan membuat dua macam produk yaitu P dan Q yang berturut-turut memerlukan bahan-bahan (dalam kg) sebagai berikut:

| Produk | Bahan |         |      |
|--------|-------|---------|------|
|        | Kayu  | Plastik | Baja |
| P      | 3     | 5       | 4    |
| Q      | 5     | 6       | 3    |

Harga jual tiap produk P Rp.140.000,00/unit dan Q Rp.180.000,00/unit. Berapakah banyak produk P dan produk Q harus diproduksi untuk memaksimalkan laba, dengan biaya variabel produk P Rp.80.000,00/unit dan produk Q Rp.100.000,00/unit.

Penyelesaian

Data tersebut diatas dapat disusun ke dalam tabel seperti berikut:

|                                        |   |   |                    |
|----------------------------------------|---|---|--------------------|
| Produk ->                              | P | Q | Kapasitas Maksimum |
| Sumber                                 |   |   |                    |
| Kayu                                   | 3 | 5 | 260                |
| Plastik                                | 5 | 6 | 380                |
| Baja                                   | 4 | 3 | 200                |
| Sumbangan terhadap laba (Rp.10.000,00) | 6 | 8 |                    |

Untuk formulasi masalah diatas, maka pertama-tama tentukan simbol-simbol yang akan dipakai:

  • X1 = jumlah produk P yang akan dibuat.
  • X2 = jumlah produk Q yang akan dibuat.
  • Z = jumlah sumbangan seluruh produk A dan produk B yang akan diperoleh.

Mencari Fungsi Tujuan Maksimal

Langkah 1 dan 2

Memformulasikannya ke dalam bentuk matematika:

Fungsi Tujuan: Maksimumkan Z = 6X1 + 8X2

Batasan:

  1. 3X1 + 5X2 ≤ 260
  2. 5X1 + 6X2 ≤ 380
  3. 4X1 + 3X2 ≤ 200

Langkah 3

Menggambarkan masing-masing garis fungsi batasan dalam satu sistem sumbu X dan Y.

Batasan 1

  • 3X1 + 5X2 ≤ 260
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 260/5 = 52
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 260/3 = 86.67

Batasan 2

  • 5X1 + 6X2 ≤ 380
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 380/6 = 63.33
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 380/5 = 76

Batasan 3

  • 4X1 + 3X2 ≤ 200
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 200/3 = 66.67
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 200/4 = 50


Graph Z Maksimum Hasil Generate Aplikasi QM for Windows

Langkah 4.a

Mencari nilai Z optimal (Maksimal) dapat menggunakan 2 cara:

Cara 1:

Dengan menggambarkan fungsi tujuan (cara trial and error), yaitu memisalkan nilai Z pada persamaan fungsi tujuan, sehingga akan didapatkan nilai X1 dan X2. Tujuan permisalan ini adalah untuk mengetahui arah kita menggeser sampai bertemu suatu titik di daerah feasible, sehingga didapatkan nilai Z optimal, baik Maksimal maupun Minimal.

Misalkan (hanya contoh saja, sebagai ilustrasi):

  • 6X1 + 8X2 = 240
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 240/8 = 30
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 240/6 = 40

Apabila permisalan tersebut digambarkan pada grafik diatas dan digeser kearah atas/kanan, maka akan didapatkan suatu titik di daerah feasible pada titik B, sehingga titik B adalah titik optimal dengan Z maksimal. Titik B merupakan pertemuan antara persamaan 1 dan persamaan 3, maka untuk menghitung nilai Z di titik B adalah:

Eliminasi:

3X1 + 5X2 ≤ 260 dikalikan 4
4X1 + 3X2 ≤ 200 dikalikan 3
----------------------------
12X1 + 20X2 ≤ 1040
12X1 + 9X2 ≤ 600
---------------------------- (-)
0 + 11X2 ≤ 440
X2 ≤ 440 / 11
X2 ≤ 40

Subtitusi ke persamaan 1:

3X1 + 5*40260
3X1 + 200260
3X1 ≤ 260 - 200
3X1 ≤ 60
X1 ≤ 60 / 3
X1 ≤ 20

Maka, Z optimal (maksimal) di titik B adalah 6X1 + 8X2 = 6*20 + 8*40440

Cara 2:

Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap titik alternatif, yaitu dengan menghitung nilai Z pada tiap-tiap titik alternatif.

Titik A

X1 = 50; X2 = 0, maka Z dititik A 6*50 + 8*0 = 300

Titik B (sama dengan cara 1)

X1 = 20; X2 = 40, maka Z dititik B 6*20 + 8*40 = 440

Titik C

X1 = 0; X2 = 52, maka Z dititik C 6*0 + 8*52 = 416

Kesimpulan:

Jadi, berdasarkan cara 2 nilai Z optimal ada di titik B, sama dengan cara 1. Maka produk P(X1) diproduksi sebanyak 20 unit dan produk Q(X2) diproduksi sebanyak 40 unit dengan laba maksimal 440 x Rp.10.000,- = Rp.4.400.000,-

Mencari Fungsi Tujuan Minimal

Langkah 1 dan 2

Memformulasikannya ke dalam bentuk matematika:

Fungsi Tujuan: Minimumkan Z = 6X1 + 8X2

Batasan:

  1. 3X1 + 5X2 = 260
  2. 5X1 + 6X2 ≤ 380
  3. 4X1 + 3X2 ≥ 200

Langkah 3

Menggambarkan masing-masing garis fungsi batasan dalam satu sistem sumbu X dan Y.

Batasan 1

  • 3X1 + 5X2 = 260
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 260/5 = 52
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 260/3 = 86.67

Batasan 2

  • 5X1 + 6X2 ≤ 380
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 380/6 = 63.33
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 380/5 = 76

Batasan 3

  • 4X1 + 3X2 ≥ 200
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 200/3 = 66.67
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 200/4 = 50


Graph Z Minimal Hasil Generate Aplikasi QM for Windows

Langkah 4.b

Mencari nilai Z optimal (Minimal) dapat menggunakan 2 cara:

Cara 1:

Dengan menggambarkan fungsi tujuan (cara trial and error), yaitu memisalkan nilai Z pada persamaan fungsi tujuan, sehingga akan didapatkan nilai X1 dan X2. Tujuan permisalan ini adalah untuk mengetahui arah kita menggeser sampai bertemu suatu titik di daerah feasible, sehingga didapatkan nilai Z optimal, baik Maksimal maupun Minimal.

Misalkan (hanya contoh saja, sebagai ilustrasi):

  • 6X1 + 8X2 = 240
  • Jika, X1 = 0, maka X2 = 240/8 = 30
  • Jika, X2 = 0, maka X1 = 240/6 = 40

Apabila permisalan tersebut digambarkan pada grafik diatas dan digeser kearah atas/kanan, maka akan didapatkan suatu titik di daerah feasible pada titik B, sehingga titik B adalah titik optimal dengan Z maksimal. Titik B merupakan pertemuan antara persamaan 1 dan persamaan 3, maka untuk menghitung nilai Z di titik B adalah:

Eliminasi:

3X1 + 5X2 = 260 dikalikan 4
4X1 + 3X2 ≥ 200 dikalikan 3
----------------------------
12X1 + 20X2 = 1040
12X1 + 9X2 ≥ 600
---------------------------- (-)
0 + 11X2 = 440
X2 = 440 / 11
X2 = 40

Subtitusi ke persamaan 1:

3X1 + 5*40 = 260
3X1 + 200 = 260
3X1 = 260 - 200
3X1 = 60
X1 = 60 / 3
X1 = 20

Maka, Z optimal (minimal) di titik B adalah 6X1 + 8X2 = 6*20 + 8*40 = 440

Cara 2:

Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap titik alternatif, yaitu dengan menghitung nilai Z pada tiap-tiap titik alternatif. Karena hanya ada satu titik alternatif, maka merupakan titik optimal dengan Z minimal, dan perhitungan titik tersebut sama dengan cara 1.

Kesimpulan:

Jadi, berdasarkan cara 2 nilai Z optimal ada di titik B, sama dengan cara 1. Maka produk P(X1) diproduksi sebanyak 20 unit dan produk Q(X2) diproduksi sebanyak 40 unit dengan laba maksimal 440 x Rp.10.000,- = Rp.4.400.000,-

Referensi:

Modul Riset Operasi, Bab 2 (A) Metode Grafik, disusun oleh Minawarti, ST.


Post a Comment

Previous Next

نموذج الاتصال