Protokol TCP/IP memiliki banyak jenis aplikasi, tetapi semuanya itu merupakan bentuk dari utilitas jaringan. Semuanya itu menjadi penting dalam suatu perusahaan untuk menggunakan jaringan. Jaringan ada untuk diakses dan melayani pengguna, baik dari dalam maupun dari luar. Dibutuhkan server untuk melayani aplikasi, data dan sumber lainnya. Server tersebut dimungkinkan dapat berjalan di aneka macam perangkat keras, dari berbagai macam vendor dan juga berbagai macam jenis sistem operasi. Pada bab ini akan dijelaskan metode untuk pengaksesan suatu sumber dan aplikasi pada jaringan terdistribusi.
DNS Heirarchy
Substansi:
- Domain Name System (DNS)
- Fully Qualified Domain Names (FQDN)
- Domain generik
- Domain Negara
- Pemetaan Nama Domain ke Alamat IP
- Pemetaan Alamat IP ke Nama Domain -- pointer query
- Pendistribusian Nama Domain
- Domain Name Resolution
- Domain name full resolver
- Domain name stub resolver
- Operasi Domain Name Server
- Resource Record dari Domain Name System
- Transport
- Aplikasi DNS
- Dynamic Domain Name System (DDNS)
- Network Information System (NIS)
1. Domain Name System (DNS)
DNS dijelaskan pada standar protocol dengan no STD 13. Dan dijelaskan pada RFC 1034, dan RFC 1035.
Pada awal internet, seorang pengguna hanya bisa mengakses internet dengan menggunakan alamat IP. Sehingga pengguna harus dapat menghafalkan berbagai macam alamat IP seperti layaknya menghafalkan no telp. Contoh untuk mengakses suatu server, pengguna harus tahu alamat IP dari server tersebut, dengan cara TELNET 202.154.187.5. Kemudian dikembangkan suatu sistem penamaan sehingga pengguna cukup mengakses internet dengan sebuah nama unik, contoh TELNET www. Dimana IP 202.154.187.5 dipetakan dengan nama www.
Karena perkembangan internet sangat cepat, maka dikembangkan sistem Domain Name System (DNS). Dimana cukup dengan sebuah host yang melakukan pemetaan suatu nama terhadap IP, sehingga host lain cukup mengakses host tersebut dan menanyakan suatu nama dan dibalaskan alamat IP kepada host penanya. Sehingga host penanya tidak perlu memiliki database pemetaan tersebut.
Hirarki Penamaan
Penamaan suatu domain dibentuk dalam suatu bentuk pohon hirarki. Dimana hal ini mempermudah untuk pengontrolan suatu nama domain. Contoh:
small.itso.raleigh.ibm.com
Small merupakan nama dari host, itso.raleigh.ibm.com merupakan nama domain dengan level terendah, dan merupakan subdomain dari raleigh.ibm.com, dan juga merupakan subdomain dari ibm.com, dan juga merupakan subdomain dari domain com yang juga merupakan top-level domain. Hal tersebut terlihat seperti pada Gambar di bawah ini.
Hirarki Penamaan
Jika Anda ingin mempelajari lebih jauh tentang domain root, silakan bisa cek di sini:
http://www.root-servers.org/ (Root Server Map and Technical Operations Assn)
2. Fully Qualified Domain Names (FQDN)
Ketika menggunakan DNS, pengguna dapat mengakses suatu site hanya dengan bagian kecil dari suatu domain. Semisal untuk mengakses website resmi kampus dari jaringan LAN kampus, pengguna cukup mengetikkan www. Padahal nama lengkap dari server tersebut adalah www.eepis-its.edu. Nama www.eepis-its.edu merupakan FQDN.
3. Domain generik
Tiga karakter dari top-level domain disebut juga domain generik atau domain organisasional. Tabel di bawah menunjukkan contoh dari Top-Level Domain.
| Nama Domain | Arti |
|-------------|------------------------------------------|
| com | Organisasi komersial (company) |
| edu | Institusi edukasi atau pendidikan |
| gov | Institusi pemerintahan |
| int | Organisasi internasional |
| mil | Militer AS |
| net | Pusat layanan jaringan |
| org | Organisasi non-profit |
| ac | Institusi pendidikan tinggi |
| sch | Institusi pendidikan dasar-menengah-atas |
| Kode-negara | 2 digit kode negara |
Dikarenakan internet berawal di Amerika Serikat, kebanyakan top-level domain merupakan milik dari badan di AS. Namun pada saat ini hanya gov dan mil yang dikhususkan digunakan di AS.
4. Domain Negara
Tiap negara memiliki domain sendiri dengan menggunakan 2 karakter huruf yang merupakan singkatan dari nama negaranya. Karakter yang digunakan sesuai dengan ISO 3166. Contoh: Indonesia menggunakan domain .id.
5. Pemetaan Nama Domain ke Alamat IP
Yang mengontrol pemetaan nama adalah nameserver. Nameserver adalah sebuah program server dimana memegang master atau duplikat dari database pemetaan nama ke alamat IP. Fungsi nameserver adalah menjawab permintaan dari program client tentang suatu nama domain. Nama program client disebut name resolver.
6. Pemetaan Alamat IP ke Nama Domain - pointer query
Untuk pemetaan alamat IP ke nama domain tidak berbentuk hirarki melainkan dalam format domain in.addr-arpa (ARPA digunakan karena internet berawal dari ARPAnet).
Penggunaan in.addr-arpa adalah pemetaan terbalik dari suatu alamat IP. Contoh: IP dengan alamat 129.34.139.30, pada database ditulis dengan 30.139.34.129.in-addr.arpa. Kemudian dicari nama host yang cocok. Sistem ini disebut pointer query.
7. Pendistribusian Nama Domain
Pengaturan nama suatu domain dapat dilakukan di jaringan lokal, hal ini disebabkan cara kerja DNS menggunakan sistem zones of authority atau yang biasa disingkat zones. Dimana dengan sistem zones ini suatu nameserver dapat mendelegasikan suatu nama domain ke nameserver lainnya yang terhubung melalui internetworking.
Pada nameserver root, nameserver mendelegasikan suatu domain ke suatu nameserver. Contoh : domain eepis-its.edu, dimana nameserver .edu di eduacause.net mendelegasikan nama eepis-its ke nameserver di jaringan kampus PENS. Nama domain eepis-its didelegasikan ke nameserver ns1.eepis-its.edu (202.154.187.2) dan ns2.eepis-its.edu (202.154.187.3). Dan pada nameserver ns1 dan ns2 dicatat nama-nama host dari jaringan eepis-its.edu.
8. Domain Name Resolution
Proses yang dilakukan pada penanyaan nama domain antara lain:
- Suatu program menggunakan gethostbyname().
- Resolver menanyakan ke suatu nameserver
- Nameserver mengecek apakah ada jawaban di database lokal atau di penyimpanan sementara (cache). Apabila tidak diketemukan nameserver akan meneruskan ke nameserver lainnya sesuai dengan hirarki nama domain.
- Program pada pengguna menerima jawaban berupa alamat IP atau pesan error jika terjadi kesalahan.
- Proses diatas disebut Domain Name Resolution, yang merupakan aplikasi berbasis serverclient. Fungsi client dilakukan oleh resolver secara transparan terhadap pengguna. Sedangkan fungsi server dilakukan oleh Nameserver. Pengiriman ini menggunakan jalur UDP dan TCP.
9. Domain name full resolver
Dikatakan full resolver apabila dilakukan DNS resolution dari program pengguna, dan di query ke suatu nameserver dari program resolver untuk di proses. Sistem full resolver terlihat pada Gambar di bawah ini.
Menggunakan full resolver untuk domain name resolution
10. Domain name stub resolver
Sebuah program yang dilengkapi dengan subrutin pemrosesan nama domain dan dapat melakukan query ke nameserver disebut domain name stub resolver. Dimana pada UNIX, stub resolver dilakukan dengan subrutin gethostbyname() dan gethostbyaddr(). Stub resolver dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Menggunakan stub resolver untuk domain name resolution
11. Operasi Domain Name Server
Tipe dari nameserver antara lain:
- Primary Nameserver menggunakan zones dari disk dan memiliki autorisasi terhadap keseluruhan zone
- Secondary Nameserver ini memiliki autorisasi terhadap keseluruhan zone tapi data zone diambil dari nameserver primary dengan menggunakan proses zones transfer.
- Caching-only Sebuah nameserver yang tidak memiliki autorisasi dan data zone. Tetapi hanya melakukan penerusan query ke suatu nameserver yang sudah dicatat.
12. Resource Record dari Domain Name System
Database dari DNS disebut dengan resource record (RR), dimana didalamnya dimulai dengan Start of Authority (SOA), dimana SOA mencatat nama dari domain. Kemudian ada penunjukan nameserver (NS) yang akan menjawab nama dari domain tersebut.
Format resource record:
Format Resource Record dari DNS
Keterangan:
- Nama : Nama dari domain
- TTL : Time-to-live, lama waktu suatu nama akan berada dalam cache. Satuan yang digunakan detik, contoh 86400 adalah 1 hari.
- Class : Mengidentifikasikan nama protokol, contoh IN (sistem Internet)
- Tipe : Mengidentifikasi tipe dari resource record
Tabel Tipe RR (Resource Record)
| Tipe | Nilai | Arti |
|-------|-------|----------------------------------------------------------------------------------|
| A | 1 | Alamat host |
| CNAME | 5 | Canonical Name, nama alias dari suatu host |
| HINFO | 13 | CPU dan OS yang digunakan suatu host, bersifat komentar |
| MX | 15 | Mail Exchange untuk suatu domain |
| NS | 2 | Nameserver yang memiliki authority untuk suatu domain |
| PTR | 12 | Pointer untuk nama domain |
| SOA | 6 | Start of Authority |
| WKS | 11 | Well-Known Services, memberikan spesifik dari suatu layanan di jaringan tersebut |
RData: nilainya bergantung dari tipenya, contoh:
- A Alamat IP
- CNAME nama domain
- MX 16 bit prioritas diikuti dengan nama domain
- NS nama host
- PTR nama domain
13. Transport
Pesan DNS dikirimkan melalui UDP dan TCP
- UDP : port 53, Digunakan untuk transfer zone antar nameserver, dengan panjang pesan 512 byte.
- TCP : port 53, Panjang total frame dari pesan
14. Aplikasi DNS
DNS di implementasikan pada:
- host Mendapatkan alamat IP dari suatu nama host atau mendapatkan nama host dari suatu alamat IP
- nslookup Mencari informasi tentang node jaringan, dan memeriksa isi database dari nameserver
- dig Mencari informasi yang lebih lengkap dari suatu nama domain. DIG singkatan dari Domain Internet Groper
- Bind Aplikasi nameserver
15. Dynamic Domain Name System (DDNS)
DDNS digunakan pada client yang menggunakan sistem DHCP, dimana DHCP server mengirimkan pesan kepada nameserver untuk mencatat IP dan nama host. Cara kerja DDNS dapat dilihat pada Gambar di bawah.
DDNS
Keterangan:
- Client mendapatkan alamat IP dari DHCP server
- Client mengirimkan nama host dengan alamat IP menuju DHCP server
- Mengirim permintaan pembaruan pada saat proses DHCP
- Mendaftarkan PTR RR alamat IP ke nama host
16. Network Information System (NIS)
NIS bukan merupakan standar internet. NIS digunakan untuk berbagi informasi pada lingkungan unix. Informasi yang dapat dibagi antara lain /etc/passwd, /etc/group dan /etc/hosts.
NIS memiliki kelebihan antara lain:
- Memberikan konsistensi ID pengguna dan ID group pada jaringan yang besar
- Mempersingkat waktu untuk mengelola ID pengguna, ID group dan kepemilikan NFS baik oleh pengguna itu sendiri maupun sistem administrator.
Sistem NIS terdiri dari:
- NIS master server, Mengelola peta atau database dari password pengguna
- NIS slave server, Cadangan dari NIS master server
- NIS client Sistem, yang dilayani oleh NIS server