Apa itu Thermistor & Thermocouple?

1. Thermistor

Thermistor (Thermal Resistor) atau Thermal Sensitive Resistor adalah suatu jenis resistor yang peka terhadap perubahan suhu, sehingga RDT sering digunakan untuk mendeteksi perubahan resistansi sebuah penghantar atas perubahan suhu padanya.


Thermistor Family


Simbol Thermistor

Prinsip kerja thermistor adalah memberikan perubahan resistansi yang sebanding dengan perubahan suhu. Umumnya kata termistor digunakan untuk pengertian yang lebih luas, yaitu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor yang mempunyai koefisien suhu negatif.

Thermistor mempunyai sensitivitas lebih tinggi daripada thermocopel atau RTD, thermistor digunakan sebagai sensor suhu, komponen kompensasi perubahan suhu atau alat pengaman pemanasan lebih.


Karakterisik Thermistor

Perubahan resistani yang besar terhadap perubahan suhu yang relatif kecil menjadikan thermistor banyak dipakai sebagai sensor suhu yang mempunyai kelebihan dan ketepatan tinggi,. Thermistor dibentuk dari bahan oksida logam campuran (sintering mixture), kromium, kobalt, tembaga atau nikelin.

2. Thermocouple

Thermocouple adalah salah satu tranduser yang dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan termperatur. Thermocopel menghasilkan pengukurn yang teliti dan dapat diandalkan, sehingga banyak digunakan pada proses industri.


Thermocouple Family


Simbol Thermocouple

Thermocouple dapat diubah rentang ukurnya berdasarkan kombinasi bahan yang digunakan, thermocouple dibentuk oleh dua buah penghantar yang berbeda jenis besi dan konstantan, dililit bersama sama dan salah satu ujung Thermocouple merupakan measruring junction dan ujung lainnya adalah transistor sebagai referance junction atau 68o F (20o C), bila ujung thermocouple di panasi hngga terjadi perubahan suhu terhadap ujung transistor meka kedua ujung penghantar besi dan konstanta pangkal transistor terbangkit EMF sehingga mengalirkan arus listrik pada rangkaian tersebut, jadi bila dua buah penghantar yang berbeda jenisnya di lilit bersama, salah satu bagian pangkal lilitan di panasi maka kedua ujung penghantar pada pangkal yang lain akan muncul EMF atau disebut dengan fenomena beda potensial, hal ini pertama kali ditemukan oleh Thomas Johand Seeback pada tahun 1820 dan dikenal dengan efek seeback.


Post a Comment

Previous Next

نموذج الاتصال